Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, Indonesia akan mengambil contoh dari Jepang mengenai program pangan gratis.
Program makan siang gratis untuk anak-anak dan ibu-ibu ini menjadi program khas calon presiden masa depan Prabowo Subianto yang akan mulai menjabat pada 20 Oktober mendatang.
“Indonesia sangat ingin belajar dari negara-negara yang telah menerapkan program makan siang gratis atau program pembagian makanan bergizi seperti yang diimbau oleh presiden terpilih, termasuk dari Jepang,” kata Hartarto di sela-sela acara Nikkei Forum 29th Future of Asia di sini, Jumat. (24 Mei).
Menko mengatakan, pemerintah juga telah mempelajari program tersebut dari negara lain, termasuk Tiongkok.
“Saya yakin sudah banyak negara yang menerapkan program ini, dan Indonesia harus belajar bagaimana menerapkannya, terutama bagi pemerintahan yang akan datang,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto yakin APBN Indonesia mampu membiayai program makan siang gratis tersebut dan berkelanjutan.
Untuk mengoptimalkan anggaran program makan siang gratis, Prabowo mengatakan akan mempertimbangkan refocusing anggaran dan pemotongan beberapa program yang tidak penting.
Program makan siang gratis untuk anak sekolah telah dilakukan di Jepang setidaknya selama 70 tahun.
Makan siang gratis awalnya disediakan untuk siswa miskin sebelum undang-undang disahkan pada tahun 1954 yang mewajibkan pemerintah untuk menyediakan makan siang gratis di sekolah untuk semua siswa di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
Menu makan siang di sekolah-sekolah Jepang diolah dan diawasi secara ketat untuk memastikan jenis makanan serta gizi dan kalorinya, serta memenuhi asupan harian yang dibutuhkan. Di sekolah dasar Jepang, siswa juga bergiliran menyajikan makan siang untuk teman-temannya.