May 23, 2024

Pemerintah mengalokasikan US$455 juta untuk subsidi sepeda motor listrik

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Dadan Kusdiana menyatakan pemerintah Indonesia telah menyiapkan dana sebesar US$455 juta untuk memberikan subsidi pembelian sepeda motor listrik.

Subsidi tersebut mencakup pembelian 800.000 sepeda motor listrik baru dan konversi 200.000 sepeda motor pembakaran,” ujarnya dalam keterangan kementeriannya, Kamis.

Pernyataan tersebut disampaikannya pada Konferensi Global Tahunan IEA tentang Efisiensi Energi ke-9 di Nairobi, Kenya, Rabu (22 Mei).

Kusdiana menyoroti kesenjangan harga antara kendaraan listrik dan kendaraan konvensional. Untuk menurunkan disparitas harga, kata dia, pemerintah memberikan insentif perpajakan dan subsidi terhadap mobil listrik, mobil hybrid, dan sepeda motor listrik.

Dalam kesempatan itu, ia menyebutkan pemerintah Indonesia menargetkan dua juta unit mobil listrik dan 13 juta unit kendaraan listrik roda dua bisa dioperasikan di jalan raya pada tahun 2030.

Kementerian ESDM terus mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung membangun ekosistem kendaraan listrik, ujarnya.

Untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik, kata Kusdiana, pemerintah terus meningkatkan pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Diperkirakan 32 ribu SPKLU perlu tersedia pada tahun 2030 untuk memenuhi kebutuhan.

Selain membangun stasiun pengisian daya, ketersediaan homecharging juga dinilai penting.

Untuk memfasilitasinya, Perusahaan Listrik Negara PT PLN menawarkan insentif seperti harga khusus untuk peningkatan sistem kelistrikan dan diskon tarif pengisian semalam.

Langkah-langkah ini diambil untuk mendorong lebih banyak orang menggunakan kendaraan listrik dengan membuat pengisian daya menjadi nyaman dan hemat biaya.

Pemerintah Indonesia juga mengakui kontribusi signifikan transportasi jalan raya terhadap emisi CO2 dengan mengembangkan standar penghematan bahan bakar untuk kendaraan berat sebagai kunci pengurangan emisi dalam jangka pendek dan menengah.

Menurut Kusdiana, untuk menurunkan emisi transportasi, pada tahun 2024, pemerintah telah mengalokasikan 11,8 juta ton biodiesel seiring dengan diluncurkannya campuran 35 persen minyak sawit untuk biodiesel atau dikenal dengan B35.