Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti pentingnya reforma agraria dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia.
“Kami berupaya mensukseskan reforma agraria dengan berbagai instrumen, termasuk program redistribusi tanah. Prinsipnya, kami bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat luas,” ujarnya dalam keterangan Kementerian ATR yang diterima di Jakarta, Senin.
Hal itu disampaikan AHY saat makan malam bersama diplomat senior Indonesia di KJRI New York, Amerika Serikat, Jumat (10 Mei).
“Pendahulu saya di kantor, Pak Hadi Tjahjanto, pernah bercerita kepada saya bahwa isu agraria menyumbang sekitar 60 persen dari total pengaduan yang diterimanya di kantor barunya, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan,” ujarnya kepada wartawan. diplomat.
Dalam kesempatan tersebut, AHY juga menjelaskan rencananya menerima undangan Bank Dunia untuk menghadiri Global Land Policy Forum, di mana ia akan berbagi kisah sukses Indonesia dalam memetakan dan mendaftarkan sekitar 112 juta bidang tanah.
Menteri mengatakan, setengah dari juta bidang tanah itu didaftarkan pada pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Dalam forum Bank Dunia tersebut, AHY menyatakan akan mewakili Pemerintah Indonesia untuk memperkenalkan Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), dimana Indonesia telah berhasil memetakan dan mendaftarkan rata-rata 10 juta bidang tanah setiap tahunnya.
Sesuai Peraturan Menteri ATR Nomor 20 Tahun 2021 tentang Penguasaan dan Pemanfaatan Kawasan dan Tanah Terlantar, reforma agraria dimaksudkan untuk memperbaiki penatausahaan dan pemanfaatan tanah secara menyeluruh untuk mencapai kesejahteraan rakyat.